Pompa Bahan Bakar



Pompa bahan bakar yang bisa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.

Gambar Pompa Bahan Bakar Mekanik


Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedangkan pompa bahan bakar listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua jenis pompa bahan bakar mekanik yaitu pompa bahan bakar yang dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan bakar yang tidak dilengkapi saluran pengembali. Namun demikian kontruksi dan cara kerjanya tetap sama. Pada mesin-mesin terdahulu umumnya saluran pengembali ada di karburator, sedangkan mesin-mesin sekarang umumnya saringan pengembali terdapat di pompa bahan bakar. Cara kerja pompa bahan bakar mekanik dapat dijelaskan sebagai berikut:



Apabila rocker arm ditekan oleh noken as, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas diafragma menjadi vakum atau hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke ruang diafragma. Pada saat ini katup keluar dalam keadaan tertutup. 

Pada saat noken as tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga bahan bakar yang ada di ruang diafragma terdorong keluar melalui katup keluar dan menuju karburator. Tekanan penyaluran sekitar 0,2 s.d 0,3 kg/cm2. 




Apabila bahan bakar pada karburator sudah cukup maka diafragma tidak terdorong ke atas oleh pegas dan pull rod pada posisi paling bawah, karena tekanan pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga diafragma diam dan pompa tidak bekerja. 


Berbeda dengan pompa bahan bakar mekanik, pompa bahan bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja dengan tujuan untuk menghindari panas mesin agar bahan bakar tidak menguap. Pompa bahan bakar listrik langsung bekerja pada saat kunci kontak di posisi ON. Jenis pompa bahan bakar listrik bermacam-macam antara lain : model diafragma, model plunger, model sentrifugal dan sebagainya. Pada blog ini akan dijelaskan pompa bahan bakar listrik model diafragma. 



Apabila kunci kontak diputar pada posisi ON, akan terjadi kemagnetan pada selenoid yang menyebabkan diafragma tertarik keatas sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.











Twitter Facebook Favorites